
"Sayang....;beli dulu garam ke kedai nak..."
"bentar lagi ma,lagi seru filmya,tunggu iklan dulu ya...."
Begitu sahutku setiap kali sang bunda meminta tolong padaku
mengerjakan sesuatu...
malam itu,
aku tidak pernah menyangka kalau Tuhan akan merenggutnya dariku..
aku begitu takut ketika tubuh lunglainya tergeletak di kamar mandi.
nafasku berdekup kencang ketika suara ambulance mulai mendekati halaman rumahku.
aku mendekat ke arah suara itu,membuka daun pintu dan pemandangan yang
tak pernah akan aku lupakan ketika tandu itu membawa tubuh bundaku..
aku melangkah mendekatinya..sekuat tenaga aku berjalan
tapi seketika itu juga tubuhku lunglai ke tanah....
entah sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri...
dari jauh kupandangi jasadnya yang terbujur kaku di ruang tengah rumahku.
hanya pilu yang aku rasakan....
aku mendekatinya,berharap dia hanya tertidur pulas....
senyumnya ketika itu mebuatku merasa dia tidak pergi untuk selama-lamanya.
dia pasti cuma tidur,jeritku dalam hati..
kubelai wajah itu dengan lembut...bunda,bangun...pintaku.
ketika itu hanya tangisan yang terdengar olehku di setiap sudut ruangan...
hanya tatapan iba melihatku tertegun di jasad bunda tercintaku..
hari-hari ku lalui terasa begitu hampa..
seperti separuh nyawaku terlepas dari raga..
sunyi,sepi dan merasa di tinggalkan.
tapi,aku berusaha untuk selalu tegar bunda..
selalu berusaha untuk tidak cengeng dalam menghadapi apapun.
belajar untuk hidup mandiri dan berusaha bersikap lembut seperti dirimu...
Bunda,
aku akan selalu merindukanmu..........
kasihmu tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun.
aku akan selalu mengenangmu......
anna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar